Dampak Pertumbuhan Penduduk Terhadap Kesejahteran sosial
07:55
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari http://ilmupengetahuanumum.com, bahwa dunia yang kita tempati ini, memiliki 195 Negara dengan jumlah penduduk (populasi) sebanyak 7,095,217,980 jiwa (menurut CIA World Facebook Tahun 2013). Sementara Indonesia adalah Negara terbesar ke 4 dengan jumlah penduduk 251,160,124 jiwa dengan luas wilayah 1,904, 569 km rasio 3,5 % dari jumlah penduduk, setelah negara Amerika serikat dengan jumlah penduduk 316,668, 567 jiwa, peringkat ke 2 di tempati oleh india dengan jumlah penduduk 1, 220, 800,359 jiwa. Dan peringkat pertama di tempati oleh Cina dengan jumlah penduduk 1, 349, 585, 838 jiwa.
Dengan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini, maka pemerintah harus mempunyai strategi untuk menanggulangi pertumbuhan penduduk, karena bisa berpengaruh terhadap negara itu sendiri, dengan maksud bahwa pemerintah harus mempunyai program-program yang bisa mencegah pertumbuhan penduduk.
Sementara penduduk yang terlalu banyak, secara otomatis mempunyai beberapa dampak. Salah satunya adalah banyaknya pengangguran, makanya pekerjaan yang tidak beretika menjadi alternatif pilihan hidup seperti mencuri, mengamen, merampok, dan masih banyak contoh lainnya
Pertambahan penduduk terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sangat berpengaruh dengan kehidupan masyarakat itu sendiri, jika pertumbuhan penduduk itu tidak bisa di kontrol maka akan terjadi konflik antar masyarakat itu sendiri, bisa berupa konflik suku, agama, ras, dan antar golongan.
Selanjutnya, pertumbuhan penduduk juga mempunyai dampak terhadap lingkungan dan kelestarian alam, minimnya kesadaran individu untuk menjaga dan melestarikan alam tempat tinggal semua mahkluk hidup. Tak heran jika di Indonesia banyak illegal loging (penebangan hutan liar), sehingga ekosistem alam sudah tak lagi seimbang.
Yang lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk yang sangat pesat yaitu dampak terhadap kesejahteraan ekonomi. Maklum, yang penulis ketahui bahwa lapangan pekerjaan di Indonesia ini sekarang semakin sempit, seiring populasi usia kerja semakin banya. Dan mirisnya lagi, orang pribumi mayoritas bermental pencari kerja bukan pencipta lapangan pekerjaan. Makanya keadaan ini harus akui namun bukan berarti tidak ada solusi. Melainkan dari keadaan ini menjadi sebuah catatan besar bagi pemerintah untuk mewujudkan program yang identik dengan antisipasi peningkatan jumlah penduduk secara signifikan.
Seiring dengan realita mental pencari kerja, mengutip kalimat Tung Desem Waringin salah satu entreprenuer (pengusaha) Indonesia mengatakan, populasi pengusaha orang Indonesia masih minim, hanya berjumlah 1,5%. Hal tersebut menunjukkan daya kreatifitas orang pribumi untuk berdikari menciptakan lapangan kerja sangat minim, berbanding terbalik dengan jumlah pencari kerja di Indonesia yang semakin menjamur, karenanya pemerintah harus meyiapkan solusi ataupun program penetasan permasalahan tersebut, sesuai dengan tulisan saya di atas sebelumnya.
Apabila tidak ada solusi memecahkan masalah tersebut, maka menurut hemat saya, akan berdampak sulit menembus rantai kemiskinan yang dialami oleh Indonesia yang dimana kemiskinan akan banyak dan terus bertambah setiap tahunnya. Ya, bisa jadi bertambahnya kejahatan, karena kurangnya kesempatan bekerja dan mereka nekat untuk melakukan kejahatan. Karena ya itu tadi, mereka juga ingin melanjutkan kehidupan dan memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Maka dari itu saya selaku penulis sekaligus generasi penerus Negara Indonesia, menyarankan dan berpendapat kepada pemerintah Indonesia harus menyiapkan program untuk menanggulangi itu semua. Misalnya menyiapkan lapangan pekerjaan yang layak, supaya mereka semua bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan serta mensejahterakan keluarga mereka. Dan segala sumber daya perlu diciptakan untuk meningkatkan modal usaha, meningkatkan mutu modal manusia mulai dari gizi, kesehatan maupun pendidikan.
Selanjutnya untuk mencegah dampak meledaknya penduduk di Indonesia, penulis pun memberikan saran dan masukan kepada pemerintah Indonesia yakni menggelar program kepada masyarakat se Indonesia dengan membatasi kelahiran bayi. Caranya ? ya tentu memaksimalkan program keluarga berencana. Juga bisa dengan cara pelaksanaan program tranmsigrasi sebagi upaya untuk mengatasi pemusatan penduduk atau kepadatan penduduk dan persebaran penduduk yang tidak merata. Nah kalau mengenai pendidikan bagi masyarakat, ya sejatinya pembangunan gedung-gedung sekolah lebih memadai, supaya yang belum mengenyam pendidikan bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin yang mereka mau.
Akhirnya dengan adanya program yang penulis tawarkan di atas, secara perlahan bisa mencegah pertumbuhan penduduk, dan menangulangi pengangguran dan mencegah kejahatan, di Indonesia, sehingga Indonesia bisa menjadi sejahtera, aman, dan damai. Amiin.